Dalam
remang senja aku berdiri menatap
kekosongan dimensi ini
Memainkan
sunyi hatiku di kedalaman batu
Nafas
yang kau hembuskan seolah-olah menjadi senjata tajam untukku
Kau
berganti warna tak lagi menjadi kunang-kunangku
Terbang
dengan kesunyian yg menerpaku
Tenggelam
dalam biru rinduku
Merasakan
putaran waktu yang begitu marathon
Ketika
kau tak disampingku
Baja-baja
keasinganku
Selalu
saja mengusikku
Kau
terus saja menyeretku dalam jurang kesunyian
Hingga
aku ingin merangkak menjauhi takdir
Ingin
melumpuhkan pikiranku
Hingga
aku tak sadar bahwa kau tidak disampingku
Sesak
yang kupikul
Membuat
tulang rusukku terbang
Melebur
dengan udara
Lalu
dilenyapkan oleh sang hujan
Sekarang jemariku tak mampu menyentuhmu
bahkan bayanganmu tak mampu kuikuti
nafasku terus tercekat
air mata yg terseok-seok menuju pipiku
tak dapat lagi kutampung
hanya satu yg ingin kukatakan tubuhku
berlumur rindu akan sosok dirimu
Posting Komentar