fadhilah

Pacaran...bedakah antara pacaran dengan hubungan tanpa status?
Tentu saja kedua hal tersebut berbeda makna tapi memiliki banyak persamaan
Dua orang berlawanan jenis kelamin saling menyukai. Hal tersebut tidak salah. Itu adalah fitrah kita sebagai manusia. Suka dan cinta adalah hal berbeda. Seseorang yang berpacaran belum tentu saling mencintai. Bila cinta, kenapa banyak dusta? Bila cinta, kenapa rasa ingin memiliki begitu besar? Dilihat dari segi mana pun, nafsu dan cinta itu berbeda namun sangat sulit membedakannya saat hal itu terjadi pada diri kita sendiri. Berkedok cinta, nafsu datang.
Seseorang hendaklah menyembunyikan rasa sukanya kepada lawan jenis karena belum tentu dia yang kelak mendampingi. Saat “cinta” (versi orang yang sedang dilanda VMJ) datang merasuki dan ternyata orang yang dicintai juga membalasnya, semuanya terasa indah. Benar-benar indah bagi yang merasakan. Tak peduli pada apa pun dan siapa pun yang menghalangi, “yang penting dia setia dan hanya sayang padaku”. Itulah yang sering terdengar dari orang yang sedang jatuh cinta.
Berawal dari pertemanan. Hanya teman biasa. Tapi tuntutan hidup sehingga sering bertemu, bercakap, bekerja sama, berantem (mungkin saja), sms-an karena ada keperluan. Bisa saja timbul perasaan suka dan memutuskan untuk berpacaran. Seperti itukah? Atau bila keduanya tidak berpacaran namun smsan, telpon2an semakin sering terjadi bahkan hanya sekadar menanyakan kabar atau bahkan curhat2an, atau frekuensi bertemu semakin sering karena keperluan semakin diperbanyak, bedakah dengan orang yang berpacaran? Mungkin perbedaannya, mereka tidak pernah jalan berduaan dan tidak ada kata “ilu imu inu”. Benarkah seseorang yang sengaja mengirim pesan singkat kepada lawan jenisnya untuk menanyakan kabar adalah jalan untuk mempererat silaturrahim?
Ketahuilah kawan, saat seseorang jatuh cinta (bila  orang tersebut tidak bisa menyembunyikan perasaannya tapi juga tidak ingin mengungkapkan), dia akan mendekati orang yang disukainya. Orang yang jatuh cinta akan mengalami perasaan takut. Takut yang dicintai menyukai orang lain. Bila yang dicintai belum menyukai siapa2, dia tetap takut akan ada yang mendahuluinya sehingga kadang orang seperti itu akan masuk ke dalam kehidupan orang yang dicintainya dan perlahan tapi pasti dia terus berusaha agar hanya dia yang disukai. Bila yang menyukai adalah wanita, seorang pria sering bisa menolak dengan kasar maupun halus. Namun, bila yang menyukai adalah pria, seorang wanita paling mudah untuk tersentuh walau kadang ada juga wanita yang tetap menjaga dirinya agar tidak terjerumus hal-hal seperti itu.
Cinta datang, ucapan janji-janji dengan mudahnya terlontar dari seorang yang mencintai. Padahal janji-janji itu belum pasti bisa dia tepati. Dan orang yang diberi janji dengan mudahnya percaya. Bukankah kita tidak diperbolehkan menaruh harapan kepada makhluk? Manusia hanya berencana namun Allah Maha Pemberi Takdir.
Kawan, Apakah bedanya antara orang yang mendekati zina dengan orang yang berpacaran? Apakah bedanya orang yang berpacaran dengan orang yang menjalin hubungan tanpa status?
Cinta dan kepercayaan kepada Allah akan bisa menutupi cinta2 yang seperti itu. Percaya bahwa Allah telah menetapkan jodoh yang terbaik tanpa harus melalui kejadian2 yang membuat kita melakukan perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah.


1 Response

Posting Komentar