fadhilah

Satu dua tiga
Ia terus menghitung hari kepergianmu
Begitu marathon kau tinggalkannya seperti ini
begitu terburu-buru kau tinggalkannya di tempat ini

Kau terus saja menggali tangisnya
Melontarkan rantai2 kesakitan
Mempermainnya seperti mainan kecilmu
Meninggalkannya seperti wayangmu

Malam memainkan bulan
Siang memainkan surya
Udara memainkan angin
Dan kau memainkannya

Tak cukup lelah kah kau bersikap seperti itu?
Lihat derasnya hujan itu,
Sekarang hujan tak lagi bercerita tentang air
Dan kau pun terdiam dalam gigilnya kenangan




0 Responses

Posting Komentar