fadhilah
Tetesan Beku
Karya : Nurfadhilah Samalewa


Senja bermulai dengan air mata
detai demi derai
tetes demi tets
telah terbuang sia-sia

matanya memerah
kelopak matanya mulai membengkak
mukanya melukiskan segala amarah

Dia, Gadis
ketika malam menjemput
ia tetap sepi dalam ruang nyatanya

kapas lembut tak memberikan arti akan sosoknya
kehidupannya seperti hutan belantara
suram, hitam dan tak berarti

noda kecil seakan-akan telah jadi dirinya
suntikan kepedihan terlalu banyak untuknya
ia terus merangkak menjauh dari takdir nyatanya

mereka terus tertawa dalam sedihnya
mereka bahagia dalam malangnya
mereka berpesta dalam kisah suramnya

gejolak risau hati
telah membakar segalanya
ia hanya terdiam kaku
menunduk dan menangis

tak ada kah manusia yang peduli?
tak ada kah mereka yg berdasi sedikit menengok tentangnya?
tak ada kah mereka yg berilmu sedikit perhatian kepadanya?
apa mereka telah menjadi mayat hidup?



0 Responses

Posting Komentar